A. Budaya
Kota Fakfak merupakan salah satu kota yang berada di ujung
timur Indonesia terletak di wilayah provinsi Papua Barat. Kota ini juga
termasuk kota tertua di Papua Barat yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Kota ini mempunyai keanekaragaman suku bangsa maupun bahasa. Ketika kita
menginjakkan kaki ke kota ini, yang pertama kita rasakan adalah adanya
toleransi antar umat beragama serta warga masyarakat yang ramah terhadap
pendatang. Dari toleransi antar umat beragama ini, maka lahirlah semboyan untuk
kota Fakfak “Satu Tungku Tiga Batu” yang mempunyai arti “Satu Saudara Satu
Hati”.
Maksudnya yaitu pemeluk keyakinan di daerah ini adalah
Islam, Katolik dan Protestan. Meskipun dengan keyakinan yang berbeda-beda,
tetapi mempunyai satu tujuan yang sama.
Dengan adanya budaya “Satu Tungku Tiga Batu” ini, maka
kehidupan masyarakat Fakfak aman tanpa ada konflik agama. Mereka saling bantu
membantu dalam perayaan hari-hari besar keagamaan, entah itu perayaan hari
besar Islam ataupun Kristen. Contohnya saja pada perayaan MTQ tingkat ke
II provinsi Papua Barat dengan Fakfak sebagai tuan rumah, acara tersebut di dukung
oleh semua warga masyarakat kabupaten Fakfak. Yang menarik yaitu penampilan
konfigurasi duduk maupun berdiri dari 1000 pelajar SLTP/SLTA muslim maupun
nonmuslim, serta anggota Pesparawi kabupaten Fakfak sebagai paduan suara yang
menyanyikan mars MTQ. Sungguh luar biasa toleransi yang ada di daerah tersebut.
Yang menjadi bukti bahwa Fakfak merupakan kota “Satu Tungku Tiga Batu” yaitu
adanya Masjid Tua Patimburak yang berlokasi di Kokas, Fakfak, Papua Barat. Dari
bentuk Masjid ini dapat di lihat perpaduan antara Masjid dan Gereja yang
terlhat jelas. Ini membuktikan bahwa toleransi beragama telah tumbuh lama di
daerah ini.
Selain kehidupan toleransi antar umat beragama di Fakfak,
Fakfak juga disebut sebagai kota pala karena Fakfak merupakan salah satu
penghasil pala terbesar di Papua dan Papua Barat. Buah pala Fakfak adalah buah
asli yang tumbuh di wilayah Fakfak dengan nama ilmiah Myristica
Argentha. Buah pala ini berbeda dengan buah pala dari daerah Banda karena
buah pala Fakfak memiliki bentuk lebih besar dan daging buahnya lebih tebal.
Dimana dari buah pala tersebut bisa diolah bermacam-macam. Daging buah pala
bisa diolah menjadi manisan, selai, bahkan dijadikan sirup. Tidak hanya
dagingnya saja, biji serta bunga palanya juga dijadikan sebagai rempah-rempah.
B. Makanan
Martabak
Sagu
Martabak yang terbuat dari sagu yang dihaluskan lalu
digoreng kemudian diberi gula merah , Martabak ini memang berbeda dengan
martabak yang biasa kita temui yaitu martabak manis atau martabak asin, hal ini
karena salah satu makanan pokok Papua Barat adalah sagu. Rasa sagu ini manis
dan enak tidak kalah dengan martabak manis atau asin
Papeda
Makanan yang terbuat dari sagu yang dikentalkan sehingga
terlihat seperti lem,kemudian disiram menggunakan kuah kuning yang berisi ikan.
Di papua memiliki makanan pokok yang salah satunya adalah sagu
Sarang
Semut
Ini adalah obat alami dari Papua Barat dan bisa menyembuhkan
semua penyakit terutama penyakit tumor dan kanker. Ini adalah obat yang berasal
dari tanaman tradisional papua barat
Manisan Pala
Rasa manisan buah pala di kabupaten
Fakfak,rasanya lebih manis dan memiliki bentuk yang lebih bulat
C. Ciri Khas
Keunggulan komparatif daerah ini atau ciri khasnya kota ini
yaitu BUAH PALA, telah dijadikan sebagai lambang kebanggaan
pemerintah daerah karena mampu meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran jangka
panjang bila dikembangkan secara sungguh-sungguh. Namun sangat disayangkan,
masyarakat di kota Fakfak belum sepenuhnya dikatakan sejahtera. Padahal
seharusnya sebagai kota penghasil Pala satu-satunya yang ada di Papua Barat,
kehidupan masyarakat Fakfak sudah seharusnya dikatakan sejahtera. Tidak hanya
sebagai kota pala, penghasilan musiman masyarakat Fakfak yaitu durian, juga
merupakan kebanggaan tersendiri. Hasil panen juga sering di jual ke daerah –
daerah lain di Papua bahkan sampai ke luar Papua. Buah durian juga bisa di olah
menjadi dodol atau selai durian. Jika sudah musim panen, durian bisa di jual
murah dengan harga Rp. 10.000 untuk 5 buah durian. Harga yang murah bukan?
Kalau ingin membeli durian dengan harga murah, mungkin anda bisa berkunjung ke
daerah ini.
Begitulah potret kota pala Fakfak, berbagai macam budaya, toleransi
danpenghasilan daerah dapat di peroleh jika kita berada di daerah
ini.
Sumber: kabupatenfakfak.blogspot.com/p/makanan-khas.html
http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/12/11/kota-pala-fakfak-papua-barat- 618186.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar