Rabu, 24 Juni 2015

Fakfak,Papua Barat




Kabupaten Fakfak, Papua Barat



A. Budaya
Kota Fakfak merupakan salah satu kota yang berada di ujung timur Indonesia terletak di wilayah provinsi Papua Barat. Kota ini juga termasuk kota tertua di Papua Barat yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Kota ini mempunyai keanekaragaman suku bangsa maupun bahasa. Ketika kita menginjakkan kaki ke kota ini, yang pertama kita rasakan adalah adanya toleransi antar umat beragama serta warga masyarakat yang ramah terhadap pendatang. Dari toleransi antar umat beragama ini, maka lahirlah semboyan untuk kota Fakfak “Satu Tungku Tiga Batu” yang mempunyai arti “Satu Saudara Satu Hati”.

Maksudnya yaitu pemeluk keyakinan di daerah ini adalah Islam, Katolik dan Protestan. Meskipun dengan keyakinan yang berbeda-beda, tetapi mempunyai satu tujuan yang sama.
Dengan adanya budaya “Satu Tungku Tiga Batu” ini, maka kehidupan masyarakat Fakfak aman tanpa ada konflik agama. Mereka saling bantu membantu dalam perayaan hari-hari besar keagamaan, entah itu perayaan hari besar Islam ataupun Kristen. Contohnya saja pada perayaan MTQ tingkat ke II provinsi Papua Barat dengan Fakfak sebagai tuan rumah, acara tersebut di dukung oleh semua warga masyarakat kabupaten Fakfak. Yang menarik yaitu penampilan konfigurasi duduk maupun berdiri dari 1000 pelajar SLTP/SLTA muslim maupun nonmuslim, serta anggota Pesparawi kabupaten Fakfak sebagai paduan suara yang menyanyikan mars MTQ. Sungguh luar biasa toleransi yang ada di daerah tersebut. Yang menjadi bukti bahwa Fakfak merupakan kota “Satu Tungku Tiga Batu” yaitu adanya Masjid Tua Patimburak yang berlokasi di Kokas, Fakfak, Papua Barat. Dari bentuk Masjid ini dapat di lihat perpaduan antara Masjid dan Gereja yang terlhat jelas. Ini membuktikan bahwa toleransi beragama telah tumbuh lama di daerah ini.




Bila anda punya kesempatan berkunjung ke Kokas, jangan lupa untuk mampir ke kampung Patimburak di distrik kokas. Dari Fakfak anda dapat menempuh perjalanan darat kira-kira dua jam untuk sampai ke Distrik Kokas, dan dari Kokas anda menempuh perjalanan laut menggunakan longboat yang perjalanannya kira-kira memakan waktu satu jam.
Selain kehidupan toleransi antar umat beragama di Fakfak, Fakfak juga disebut sebagai kota pala karena Fakfak merupakan salah satu penghasil pala terbesar di Papua dan Papua Barat. Buah pala Fakfak adalah buah asli yang tumbuh di wilayah Fakfak dengan nama ilmiah Myristica Argentha. Buah pala ini berbeda dengan buah pala dari daerah Banda karena buah pala Fakfak memiliki bentuk lebih besar dan daging buahnya lebih tebal. Dimana dari buah pala tersebut bisa diolah bermacam-macam. Daging buah pala bisa diolah menjadi manisan, selai, bahkan dijadikan sirup. Tidak hanya dagingnya saja, biji serta bunga palanya juga dijadikan sebagai rempah-rempah.


B. Makanan
                                                               


Martabak Sagu

 Martabak yang terbuat dari sagu yang dihaluskan lalu digoreng kemudian diberi gula merah , Martabak ini memang berbeda dengan martabak yang biasa kita temui yaitu martabak manis atau martabak asin, hal ini karena salah satu makanan pokok Papua Barat adalah sagu. Rasa sagu ini manis dan enak tidak kalah dengan martabak manis atau asin

                                                                          Papeda

Makanan yang terbuat dari sagu yang dikentalkan sehingga terlihat seperti lem,kemudian disiram menggunakan kuah kuning yang berisi ikan. Di papua memiliki makanan pokok yang salah satunya adalah sagu 
                                                                       Sarang Semut

Ini adalah obat alami dari Papua Barat dan bisa menyembuhkan semua penyakit terutama penyakit tumor dan kanker. Ini adalah obat yang berasal dari tanaman   tradisional papua barat


                                                                       Manisan Pala

 Rasa manisan buah pala di kabupaten Fakfak,rasanya lebih manis dan memiliki bentuk yang lebih bulat


C. Ciri Khas
Keunggulan komparatif daerah ini atau ciri khasnya kota ini yaitu BUAH PALA, telah dijadikan sebagai lambang kebanggaan pemerintah daerah karena mampu meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran jangka panjang bila dikembangkan secara sungguh-sungguh. Namun sangat disayangkan, masyarakat di kota Fakfak belum sepenuhnya dikatakan sejahtera. Padahal seharusnya sebagai kota penghasil Pala satu-satunya yang ada di Papua Barat, kehidupan masyarakat Fakfak sudah seharusnya dikatakan sejahtera. Tidak hanya sebagai kota pala, penghasilan musiman masyarakat Fakfak yaitu durian, juga merupakan kebanggaan tersendiri. Hasil panen juga sering di jual ke daerah – daerah lain di Papua bahkan sampai ke luar Papua. Buah durian juga bisa di olah menjadi dodol atau selai durian. Jika sudah musim panen, durian bisa di jual murah dengan harga Rp. 10.000 untuk 5 buah durian. Harga yang murah bukan? Kalau ingin membeli durian dengan harga murah, mungkin anda bisa berkunjung ke daerah ini.
Begitulah potret kota pala Fakfak, berbagai macam budaya, toleransi danpenghasilan daerah dapat di peroleh jika kita berada di daerah ini.



Sumber: kabupatenfakfak.blogspot.com/p/makanan-khas.html
             http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2013/12/11/kota-pala-fakfak-papua-barat-        618186.html







Tidak ada komentar:

Posting Komentar